Selasa, 31 Desember 2013

JURNAL PENELITIAN



JURNAL PENELITIAN
TUGAS STATISTIKA

JUDUL :
ANALISIS SIFAT SENSORIS ROTI BOLA-BOLA SALJU MENGGUNAKAN PERBANDINGAN TEPUNG DAN GULA


Disusun Oleh :
Rizka Alivia Armala                           120331100051
Ervina Vony Yulia Nurlaita                120331100067
Elis Sa’adah                                        120331100103




PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2013


DAFTAR ISI




DAFTAR GAMBAR


Gambar 1. Diagram Alir Penelitian.................................................................. 8
Gambar 2. Proses input data.......................................................................... ........10
Gambar 3. Analisis data menggunakan general linier model multivariate.........10
Gambar 4. Memasukkan data pada tabel multivariate.....................................11
Gambar 5. Memasukkan data pada tabel multivariate model...........................11
Gambar 6. Memasukkan data pada tabel post hoc.........................................12
Gambar 7. Memasukkan data pada tabel multivarate options..........................12
Gambar 8. Output data.............................................................................13



DAFTAR TABEL


Tabel 1. Desain Penelitian....................................................................................... 9





I. PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

Dikalangan mahasiswa, sarapan seakan menjadi hal yang dilupakan. Hal itu, terjadi karena alasan kurangnya waktu, padatnya aktivitas atau bosan dengan menu sarapan yang kurang variasinya. Sarapan bukan sekedar untuk mengganjal perut saja, tetapi juga memberikan energi agar otak bekerja lebih optimal, dapat beraktivitas dengan baik dan tidak cepat mengantuk.
            Sarapan merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum beraktivitas, makanan itu terdiri dari makanan pokok serta lauk pauk atau makanan lainnya yang dapat dijadikan sumber energi dan gizi. Bagi mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di pagi hari, tentu saja mereka membutuhkan sarapan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar dan tidak lemas. Penelitian menunjukkan pelajar yang rutin sarapan pagi memiliki daya ingat dan konsentrasi lebih baik dibanding yang berangkat dari rumah dengan perut kosong.
            Dengan melihat analisa perlunya sumber energi khususnya karbohidrat dan protein tersebut kami ingin memberikan suatu solusi menu sarapan yang praktis serta bergizi. Kami berinisiatif membuat produk roti dengan menggunakan perbandingan antara tepung dan gula. Sehingga kami dapat mengetahui bagaimana tekstur dan rasa roti yang disukai mahasiswa dan cocok untuk sarapan.
                       

1.2.      Rumusan Masalah

1.    Bagaimana proses membuat roti bola-bola salju?
2.    Bagaimana desain penelitian yang digunakan?
3.    Bagaimana cara mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap roti bola-bola salju?

1.3.      Tujuan Program

1.      Mengetahui proses membuat roti bola-bola salju
2.      Mengetahui desain penelitian yang digunakan
3.      Mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap roti bola-bola salju



II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.      Roti Bola-bola Salju

Roti bola-bola salju dikenal sebagai makanan ringan. Bentuk dari Roti bola-bola salju ini bulat seperti bola. Roti bola-bola salju lebih enak dinikmati dalam keadaan hangat. Dalam membuat adonan roti bola-bola salju biasanya menggunakan telur sebagai sebagai pembentuk struktur bahan dan pemberi aroma serta warna pada roti bola-bola salju.

2.2.      Tepung Terigu

Tepung terigu adalah tepung yang terbuat dari biji gandum melalui proses penggilingan. Kata “terigu” sendiri diserap dari bahasa Portugis “trigo” yang berarti gandum. Definisi tepung terigu sebagai bahan makanan menurut SNI (Standard Nasional Indonesia) adalah tepung yang dibuat dari endosperm biji gandum Triticum aestivum L. (Club wheat) dan/atau Triticum campactum Host atau campuran keduanya dengan penambahan fortifikan zat besi (Fe), seng (Zn), vitamin B1, vitamin B2 dan asam folat. Boleh juga ditambahkan BTP (bahan tambahan pangan) yang diijinkan sesuai peraturan tentang BTP.

2.3.      Gula

Gula yang dikenal dalam masyarakat luas adalah sakarosa atau sukrosa yang merupakan disakarida yang pada hidrolisa menghasilkan glukosa dan fruktosa. Produk gula dalam negeri termasuk dalam kualifikasi yang dikenal dengan nama SHS (Superieure Hoofd Suiker).
Gula kristal terdiri dari gula pasir yang dihasilkan dari tebu dan gula yang dihasilkan dari bit. Namun, menurut Prihandana (2005) biaya produksi gula berbahan baku tebu lebih murah 70% dibandingkan dengan biaya produksi gula berbahan baku bit. Oleh karena itu, bahan baku industri gula yang banyak digunakan adalah tebu (Saccharum officinarum) yang merupakan tanaman perkebunan.

2.4.      Ragi

Ragi merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
.

2.5.      Sifat Sensoris

Sifat sensoris merupakan faktor pertama yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengkonsumsi suatu makanan, karena makanan yang tidak memiliki sifat sensoris yang diinginkan oleh konsumen dari segi warna, aroma, dan rasa maka makanan tersebut tidak akan dikonsumsi oleh konsumen meskipun makanan tersebut memiliki kualitas gizi, fisik, dan kimia yang baik. Sehingga sifat sensoris juga merupakan kualitas makananyang tidak bisa diabaikan.Oleh karena itu, sifat sensoris sangat penting untuk dikaji pada mi labu kuning yang terbilang baru.

III. METODE PELAKSANAAN

3.1.   Waktu

Pembuatan roti bola-bola salju pada
Hari        :           Rabu
Tanggal  :           25 Desember 2013

3.2. Tempat

            Pembuatan roti bola-bola salju dilaksanakan di Pondok Mahasiswa Tebu Falah Jl. Raya-Kampus Telang, Cendana 09, Kamal, Bangkalan-Madura.

3.3. Alat

·         Piring
·         Sendok
·         Penggorengan
·         Kompor
·         Pisau
·         Gunting

3.4. Bahan

·         Tepung terigu 500 gram
·         Gula 500 gram
·         Ragi 3 bungkus
·         Santan 150 ml
·         Telur 2 butir
·         Minyak goreng 250 ml



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Proses Pembuatan Roti Bola-Bola Salju

Pencampuran
(mixing)
Mulai
Pengistirahatan adonan (rest time)
Bahan baku
 













Penggorengan
(frying)
           


Roti bola-bola salju salju
Selesai
 







Diagram alir pembuatan roti bola-bola salju

4.2.      Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap ). Dengan menggunakan dua faktor yaitu proporsi tepung terigu sebagai faktor pertama dan proporsi gula sebagai faktor kedua untuk mengetahui rasa dan teksur roti  yang  cocok.
Tepung Terigu
Gula
3 (A)
4 (B)
40 (1)
A1
B1
50 (2)
A2
B2

Keterangan:
A1 : proporsi gula 3 sendok dan tepung terigu 40 gram
A2 : proporsi gula 3 sendok dan tepung terigu 50 gram
B1 : proporsi gula 4 sendok dan tepung terigu 40 gram
B2 : proporsi gula 4 sendok dan tepung terigu 50 gram

4.3.      Uji Sensoris

Uji sensoris terhadap roti bola-bola salju ini menggunakan uji kesukaan untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap  rasa dan tekstur. Uji ini dilakukan pada panelis untuk mendapatkan tingkat kesukaan berdasarkan skor 1 sampai 5. Pengujian menggunakan kuisioner dengan 10 panelis tidak terlatih dan 40 sampel, sehingga setiap panelis mencoba 4 macam roti. Sampel yang diberi kode sesuai desain penelitian (data terlampir).

4.4.      Analisis Data

Setelah memperoleh hasil dari uji sensoris (data dari panelis). Data diproses menggunakan Rancangan acak lengkap atau completely randomized  design merupakan salah satu model rancangan dalam rancangan percobaan. Rancangan acak lengkap  ini digunakan bila unit percobaan  homogen. Rancangan ini disebut rancangan  acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit percobaan. Rancangan ini  dapat digunakan untuk melakukan percobaan di  di laboratorium atau di rumah kaca atau lapangan .
Rancangan acak lengkap digunakan untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung terigu dan gula terhadap tekstur dan rasa roti bola-bola salju secara sensoris. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis variansi atau analisis ragam pada taraf beda nyata 5% (p≤0,05). Apabila hasil pada analisis ragam berpengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (uji Tukey). Dari hasil analisa variansi dan uji lanjut dapat diketahui faktor yang mempengaruhi sifat sensoris roti bola-bola salju.
Langkah-langkah Analisis Data :

Gambar 2. Proses input data

Gambar 3. Analisis data menggunakan general linier model multivariate
Gambar 4. Memasukkan data pada tabel multivariate

Gambar 5. Memasukkan data pada tabel multivariate model
Gambar 6. Memasukkan data pada tabel post hoc

Gambar 7.memasukkan data pada tabel multivarate options
Gambar 8. Output data

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh nyata terhadap adanya perbandingan proporsi tepung terigu dan gula yang dipakai dalam pembuatan roti bola-bola salju terhadap uji sensoris (tekstur dan rasa) yang dilakukan kepada 10 panelis karena nilai signifikasi yang diperoleh lebih dari 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsumen dapat menerima dengan baik roti bola-bola salju ini dengan baik.


V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

·         Roti bola-bola salju merupakan Makanan ringan yang cocok buat sarapan karena mencukupi karbohidrat dan protein dipagi hari
·         Proses pembuatan Roti bola-bola salju dimulai dari penyiapan bahan baku kemudian pencampuran (mixing) kemudian mengistirahatkan adonan sampai mengembang setelah itu menggoreng dan jadi roti bola-bola salju.

·         Pada penelitian ini menggunakan analisis RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan menggunakan SPSS.
SPSS  -  Input Data - general linier model – multivariate – input data pada tabel multivariate model – input data pada post hoc – input data pada tabel multivarate options.
·         Pada pembuatan roti bola-bola salju ini konsumen dapat menerima karena pada hasil output data didapathasil > 0,05 yang  berarti  tidak ada pengaruh  nyata antara perbandingan proporsi tepung dan gula.

5.2. Saran

·         Saat pembuatan roti hendaknya memperhatikan sanitasi tempat dan bahan-bahan yang gunakan
·         Teliti dan cermat saat menganalisis data
·         Mengkonsultasikan dengan dosen jika ada kesulitan







DAFTAR PUSTAKA


Bangun, M.K. 1991. Rancangan Percobaan. Fakultas Pertanian USU. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Efendi, M. 2012. Analisis Faktor Penentu Mutu Sensoris pada Cup Cake; Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares (pls) dan Response Surface Methodology (rsm). Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan: Universitas Trunojoyo Madura.
Nurmalisa Lisdayana.2013. Analisis Sifat Sensoris dan Cooking Quality Mi Bebas Gluten dengan Menggunakan Labu Kuning (Cucurbita moschata). Skripsi. Bangkalan : Universitas Trunojoyo Madura.
Rahman, A, M. 2007. Mempelajari Karakteristik Kimia dan Fisik Tepung Tapioka dan Mocaf (modified cassava flour) sebagai Penyalut Kacang pada Produk Kacang Salut. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.




LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Proses pembuatan roti bola-bola salju

 










                        





                                                                            



Lampiran 2. Data Panelis

Tepung (gram)
Gula (sendok)
Skala rasa
1= sangat tidak suka
2= tidak suka
3= biasa
4= suka
5= sangat suka

Skala tekstur
1= sangat keras
2= keras
3= biasa
4= empuk
5= sangat empuk
Penilaian
Rasa
Tekstur
40
3
4
3
40
3
5
4
40
3
4
3
40
3
5
5
40
3
4
4
40
3
2
2
40
3
3
2
40
3
3
4
40
3
5
4
40
3
1
1
40
4
5
3
40
4
4
3
40
4
4
4
40
4
4
4
40
4
5
1
40
4
4
2
40
4
3
4
40
4
4
3
40
4
1
4
40
4
5
3
50
3
3
3
50
3
3
5
50
3
4
4
50
3
4
4
50
3
2
4
50
3
3
5
50
3
5
2
50
3
4
4
50
3
3
1
50
3
2
4
50
4
4
4
50
4
5
3
50
4
3
5
50
4
2
3
50
4
3
4
50
4
5
2
50
4
4
1
50
4
1
5
50
4
3
3
50
4
4
5

 




Lampiran 3. Output data SPSS