Selasa, 31 Desember 2013

laporan limbah pengujian sifat fisik bab1-3



I.                   PENDAHULUAN

1.1  Dasar Teori
Masalah limbah menjadi perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah Indonesia, terutama sejak dekade terakhir ini, terutama akibat perkembangan industri yang merupakan tulang punggung peningkatan perekonomian Indonesia. Penanganan limbah merupakan suatu keharusan guna terjaganya kesehatan manusia serta lingkungan pada umumnya
Keanekaragaman jenis limbah akan bergantung pada aktivitas industri serta penghasil limbsh lainnya. Mulai dari penggunaan bahan baku, pemilihan proses produksi termasuk jenis mesin dan sebagainya.
Kualitas lingkungan dapat dievaluasi perubahannya berdasarkan kepada hasil pengukuran beberapa parameter lingkungan. Pengukuran dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu tergantung pada kebutuhan. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut dapat dihitung sesuai dengan metode yang digunakan sehingga dapat diketahui berapa nilai dari parameter lingkungan tersebut. Ciri fisik utama air limbah yaitu kandungan bhan padat, warna, bau, dan suhu.

1.2 Tujuan Praktikum
1.      Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat limbah pertanian secara umum.
2.      Mahasiswa mampu melakukan pengujian kerakteristik fisik limbah pertanian secara sederhana.

 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


II.                TINJAUAN PUSTAKA

Air merupakan senyawa kimia yang paling aman dan paling dibutuhkan seluruh makhluk hidup karena tanpa air, makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup. Ilmu yang mempelajari tentang kandungan, sifat-sifat, proses penyebaran, dan kebiasaan alami air dikenal dengan hidrologi. Hidrologi merupakan induk ilmu untuk percabangan teknik sipil, dan hidrologi mempelajari masalah persediaan air dan penyaluran kotoran, sistem pengaliran air dan irigasi, peraturan navigasi dan sungai, dan pengendalian banjir dan tenaga air. (Annonymous,2013).
Bau dalam air dapat disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah adanya kandungan logam-logam berat yang terlarut dalam air dan ada juga yang disebabkan karena pengaruh mikroorganisme yang hidup di dalam air yang dapat menguraikan air dan zat-zat organik dan anorganik  yang menimbulkan bau yang tidak sedap. (Annonymous,2013)
Kesadahan pada air mungkin disebabkan oleh adanya satu atau lebih ion. Ini termasuk hidroksida, karbonat, dan bikarbonat. Ion hidroksida selalu ada di dalam air, walaupun terkadang konsentrasinya sangat kecil. Tetapi, hidroksida dengan konsentrasi tinggi di saluran air alami dianggap tidak biasa, kecuali setelah melewati penapisan jenis tertentu. Jumlah karbonat yang kecil ditemukan pada saluran air alami di tempat tertentu, sangat jarang melebihi 3 atau 4 grain/gallon. Mereka juga dapat ditemukan di air setelah penapisan, seperti pelembut lime soda ash. Bikarbonat adalah sumber yang paling umum penyebab alkalinitas. Hampir semua saluran alami memiliki jumlah yang dapat dihitung, dari 0 sampai sekitar 50 grain/gallon. (Dwidjoseputro,2005)
Bau adalah sebuah sifat yang menempel pada sebuah benda diakibatan adanya zat organik maupun anorganik yang tercampur di dalam umumnya dengan konsentrasi yang sangat rendah yang manusia terima dengan indera penciuman. (Suriaman,2008)
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam cahaya sempurna (berwarna putih).identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang nanometer. (Susilawaty,2011)


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



III.             METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan
·         Air limbah ( Air kran asrama, air sumur perum kamal, air limbah rumah tangga)
3.2 Alat
·         Oven
·         Desicator
·         Cawan
·         Pemanas
·         Gelas beker
3.3 Prosedur Kerja
A.    Pengukuran sifat fisik, temperatur, warna dan bau dilakukan langsung pada saat pengambilan sampel.
B.     Pengukuran padatan total
1.      Menimbang cawan kosong (a).
2.      Memasukkan 1 sampai 2 ml sampel air limbah ke dalam cawan, selanjutnya memasukkannya ke dalam oven sampai habis airnya dan yang tertinggal hanya residu, kemudian mendinginkannya dalam desicator.
3.      Menimbang residu beserta cawan (b).
4.      Menghitung kadar residu dalam sampel air dengan menggunakan rumus :
(b-a) mg
Ml contoh air
C.     Pengukuran bau yang tidak terdeteksi secara langsung
1.      Memasukkan 5 ml samper air limbah ke dalam gelas beker 10 ml, kemudian memanaskan dengan pemanas sampai endidih.
2.      Mengibaskan uap yang dihasilkan ke arah indera penciuman kita untuk mendeteksi air tersebut bau atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar