I.
PENDAHULUAN
1.1 Dasar
Teori
Masalah
limbah menjadi perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah Indonesia,
terutama sejak dekade terakhir ini, terutama akibat perkembangan industri yang
merupakan tulang punggung peningkatan perekonomian Indonesia. Penanganan limbah
merupakan suatu keharusan guna terjaganya kesehatan manusia serta lingkungan
pada umumnya
Keanekaragaman
jenis limbah akan bergantung pada aktivitas industri serta penghasil limbsh
lainnya. Mulai dari penggunaan bahan baku, pemilihan proses produksi termasuk
jenis mesin dan sebagainya.
Kualitas
lingkungan dapat dievaluasi perubahannya berdasarkan kepada hasil pengukuran
beberapa parameter lingkungan. Pengukuran dapat dilakukan pada waktu-waktu
tertentu tergantung pada kebutuhan. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut dapat
dihitung sesuai dengan metode yang digunakan sehingga dapat diketahui berapa
nilai dari parameter lingkungan tersebut. Ciri fisik utama air limbah yaitu
kandungan bhan padat, warna, bau, dan suhu.
1.2
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa
mampu menjelaskan sifat-sifat
limbah pertanian secara umum.
2. Mahasiswa
mampu melakukan pengujian kerakteristik fisik limbah pertanian secara
sederhana.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Air merupakan senyawa kimia yang
paling aman dan paling dibutuhkan seluruh makhluk hidup karena tanpa air,
makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup. Ilmu yang mempelajari tentang
kandungan, sifat-sifat, proses penyebaran, dan kebiasaan alami air dikenal
dengan hidrologi. Hidrologi merupakan induk ilmu untuk percabangan teknik
sipil, dan hidrologi mempelajari masalah persediaan air dan penyaluran kotoran,
sistem pengaliran air dan irigasi, peraturan navigasi dan sungai, dan
pengendalian banjir dan tenaga air. (Annonymous,2013).
Bau dalam air dapat disebabkan oleh
banyak hal, diantaranya adalah adanya kandungan logam-logam berat yang terlarut
dalam air dan ada juga yang disebabkan karena pengaruh mikroorganisme yang
hidup di dalam air yang dapat menguraikan air dan zat-zat organik dan
anorganik yang menimbulkan bau yang
tidak sedap. (Annonymous,2013)
Kesadahan pada air mungkin
disebabkan oleh adanya satu atau lebih ion. Ini termasuk hidroksida, karbonat,
dan bikarbonat. Ion hidroksida selalu ada di dalam air, walaupun terkadang
konsentrasinya sangat kecil. Tetapi, hidroksida dengan konsentrasi tinggi di
saluran air alami dianggap tidak biasa, kecuali setelah melewati penapisan
jenis tertentu. Jumlah karbonat yang kecil ditemukan pada saluran air alami di
tempat tertentu, sangat jarang melebihi 3 atau 4 grain/gallon. Mereka juga dapat
ditemukan di air setelah penapisan, seperti pelembut lime soda ash. Bikarbonat
adalah sumber yang paling umum penyebab alkalinitas. Hampir semua saluran alami
memiliki jumlah yang dapat dihitung, dari 0 sampai sekitar 50 grain/gallon.
(Dwidjoseputro,2005)
Bau adalah sebuah sifat yang
menempel pada sebuah benda diakibatan adanya zat organik maupun anorganik yang
tercampur di dalam umumnya dengan konsentrasi yang sangat rendah yang manusia
terima dengan indera penciuman. (Suriaman,2008)
Warna adalah spektrum tertentu yang
terdapat di dalam cahaya sempurna (berwarna putih).identitas suatu warna
ditentukan oleh panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru
memiliki panjang gelombang nanometer. (Susilawaty,2011)
III.
METODE
PERCOBAAN
3.1 Bahan
·
Air limbah ( Air kran asrama, air sumur perum kamal, air limbah rumah
tangga)
3.2
Alat
·
Oven
·
Desicator
·
Cawan
·
Pemanas
·
Gelas beker
3.3
Prosedur Kerja
A. Pengukuran
sifat fisik, temperatur, warna dan bau dilakukan langsung pada saat pengambilan
sampel.
B. Pengukuran
padatan total
1. Menimbang
cawan kosong (a).
2. Memasukkan
1 sampai 2 ml sampel air limbah ke dalam cawan, selanjutnya memasukkannya ke
dalam oven sampai habis airnya dan yang tertinggal hanya residu, kemudian
mendinginkannya dalam desicator.
3. Menimbang
residu beserta cawan (b).
4. Menghitung
kadar residu dalam sampel air dengan menggunakan rumus :
(b-a) mg
Ml contoh air
C. Pengukuran
bau yang tidak terdeteksi secara langsung
1. Memasukkan
5 ml samper air limbah ke dalam gelas beker 10 ml, kemudian memanaskan dengan
pemanas sampai endidih.
2. Mengibaskan
uap yang dihasilkan ke arah indera penciuman kita untuk mendeteksi air tersebut
bau atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar