I.
PENDAHULUAN
1.1 Dasar
Teori
Selain pengukuran BOD, COD, dan
TOD, pengujian kimia adalah PH. Zat organik, kesadahan, amonia bebas, nitrogen
organik, nitrit, nitrat, fosfor organik, klorida,sulfat, alkalinitas, logam
beret, besi, tembaga, kobalt, dan sebagainya seperti dalam standar air limbah.
BOD (Biological Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan
oleh bakteri selama penguraian senyawa organik pada kondisi aerobik, dalam hal
ini dapat diinterprestasikan bahwa senyawa organik merupakan makanan bagi
bakteri. Parameter BOD digunakan untuk menentukan tingkat pencemar oleh senyawa
organik yang dapat diuraikan oleh bakteri. Percobaan BOD adalah peruji hayati (bioassay).
DO (Dissolved Oxygen) adalah oksigen yang larut dalam air, dapat
berasal dari fotosintesis atau secara absorbsi dari atmosfer (udara). Oksigen
yang bersifat dari fotosintesis jumlahnya tidak tetap, sedangkan absorbsi dari
atmosfer kecepatannya terbatas. Kelarutan oksigen di dalam air rerata 7 sampai
14 ppm. Oksigen yang terlarut dalam air dapat mencapai kejenuhan tergantung
pada suhu air tersebut. Pada industri-industri, kelarutan oksigen di dalam air
perlu mendapat perhatian karena akan mempengaruhi terjadinya proses pengkaratan
terhadap alat-alat yang terbuat dari logam. Makin tinggi kadar oksigen yang
larut maka proses pengkaratan terhadap alat-alat akan semakin cepat.
Penentuan PH dapat dilakukan dengan
berbaga cara. Cara yang mudah adlah dengan perangkat PH dengan indikator
universal dan komparator warna. Ketelitian perangkat PH ini biasanya terbatas
sampai kurang lebih 0,5 satuan. Kertas uji Fisher Alkacid juga mudah dapat dipercaya dan cukup teliti. Namun yang
lebih akurat adalah PH meter.
1.2 Tujuan
Praktikum
1. Mahasiswa
mampu mengetahui karakteristik kimia air limbah yang cukup penting
2. Mahasiswa
mampu melakukan pengujian beberapa sifat kimia air limbah cair
3. Mahasiswa
mampu menghitung beberapa sifat kimia limbah cair
4. Mahasiswa
mampu menganalisis hasil pengujian dan perhitungan beberapa sifat kimia cair
dikaitkan dengan upaya penanganan limbah cair
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
BOD atau
Biological Oxygen Demand, adalah suatu karakteristik
yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh
mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi bahan
organik dalam kondisi aerobic.
(Annonymous,2013)
BOD adalah bahan organik yang siap terdekomposisi ( readily
decomposable organic matter).
BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen yang digunakan oleh populasi
mikroba yang terkandung dalam perairan sebagai respon terhadap masuknya
bahan organik yang dapat diurai. Dari pengertian-pengertian ini dapat dikatakan
bahwa walaupun nilai BOD menyatakan jumlah oksigen, tetapi untuk mudahnya
dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan organik mudah urai
(biodegradable organics) yang ada di perairan. (Annonymous,2013)
COD atau Chemical
Oxygen Demand, Chemical
Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh
bahan organik yang terkandung dalam air (Boyd, 1990). Hal ini karena bahan
or ganik yang ada sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan oksidator
kuat kalium bikromat pada kondisi asam dan panas dengan katalisator perak slfat, sehingga segala macam bahan
organik, baik yang mudah urai maupun yang kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi.
(Salmin,2010)
COD (Chemical Oxygen Demand = Kebutuhan Oksigen Kimia) adalah jumlah
oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organic yang ada
dalam sampel air, dimana pengoksidasi K2 Cr2 O7 digunakan
sebagai sumber oksigen (oxidizing agent). Angka COD merupakan ukuran bagi
pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan
melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut
dalam air. (Susilawaty,2011)
BOD singkatan dari Biochemical Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen
biologi untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan didalam air limbah oleh
mikroorganisme. Dalam hal ini bungan organik akan dioksidasi oleh
mikroorganisme didalam air limbah, proses ini adalah alamiah yang mudah terjadi
apabila air lingkungan mengandung oksigen yang cukup. (Umar,2011).
III.
METODE
PERCOBAAN
3.1
Bahan
·
Air kran asrama, air sumur perum kamal, air limbah rumah tangga
3.2 Alat
·
DO meter
·
Botol BOD 250 sampai
300 ml dengan tutup kaca yang di asah
3.3 Prosedur
kerja
·
Mengambil sampel
sebanyak 300 ml. Kemudian diinkubasikan selama 5 hari dengan menggunakan suhu
inkubasi 20oC.
·
Sebelum diinkubasi,
sampel diukur DO nya denga menggunakan DO meter.
·
Setelah diinkubasi
selama 5 hari, kemudian melakukan pengukura DO nya.
·
Melakukan perhitungan
sebagai berikut:
BOD=
D1 – D2 mg/l
P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar