Selasa, 31 Desember 2013

pengujian limbah sifat biologi bab1-3



I.          PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
            Hampir disetiap badan air, dalam tanah, pada tumbuh-tumbuhan dan manusia, serta dalam sistem pencernaan manusia dan hewan bedarah panas, terdapat bakteri-bakteri yang jenisnya tertentu. Ada ribuan jenis bakteri dan setiap jenis mempunyai sifat sendiri-sendiri. Sebagian besar dari jenis bakteri tersebut tidak berbahaya bagi manusia bahkan ada yang sangat bermanfaat bagi kehidupan amnusia seperti bakteri pencernaan dan ada pula yang punya peranan yang penting dalam lingkungan hidup kita.
            Ciri-ciri biologis limbah kadang-kadang merupakan hal yang penting. Karena ada beribu-ribu bakteri permilimeter dalam air limbah yang belum diolah, maka perhitungan keseluruhan jarang dilakukan. Walaupun demikian, pengujian untuk koliform pada buangan instalasi kadang-kadang dilakukan untuk mengkaji dapat tidaknya dibuang ke perairan yang dipakai untuk fasilitas umum. Tergantung pada syarat pembuangannya, mungkin diperlukan klorinasi air buangan untuk mengurangi jumlah bakteri-bakteri tersebut.
1.2 Tujuan Praktikum
1.      Mengetahui karakteristik biologi air limbah.
2.      Melakukan pengujian biologis air limbah.
3.      Menganalisa hasil pengujian dan perhitungan sifat biologi limbah cair dikaitkan dengan upaya pengolahan limbah cair tersebut.


-------------------------------------------------------------------------------------------------



II.         TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat pencemaran. Berbagai jenis pencemar air berasal dari: • Sumber domestik (rumah tangga), perkampungan, kota, pasar, jalan, dan sebagainya. • Sumber non-domestik (pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan serta sumber- sumber yang lainnya. (Annonymous,2013)
Bau adalah sebuah sifat yang menempel pasa sebuah benda yang diakibatkan adanya zat organik ataupun anorganik yang tercampur di dalam air, umumnya dengan konsentrasi yang sangat rendah, yang manusia terima dengan indera penciuman. Pengukuran bau bersifat subjektif dengan respon organoleptik. Bau dapat berupa bau enak maupun tak enak. Istilah wewangian atau aroma digunakan terutama pada industri makanan dan kosmetik untuk menggambarkan bau enak, dan kadang digunakan untuk merujuk pada parfum. (Annonyous,2013)
Warna adalah sensasi yang diciptakan system visual kita karena adanya eksitasi radiasi elektromagnetik yang dikenal sebagai cahaya. Atau untuk lebih detailnya, warna adalah hasil persepsi dari cahaya di daerah spectrum electromagnetic yang dapat dilihat, yang mempunyai panjang gelombang dari 400nm sampai 700nm, yang datang ke retina manusia. (Isro’i,2008)
Sifat biologis air limbah. Pada dasarnya pemeriksaan biologis di dalam air limbah dimaksudkan untuk mengidentifikasi apakah ada bakteri-bakteri patogen berada didalam air limbah. Sifat biologis ini diperlukan untuk mengukur kualitas air terutama bagi air yang dipergunakan sebagai air minum serta untuk keperluan lainnya. Selain itu juga untuk menaksir tingkat kekotoran air limbah sebelum dibuang ke badan air. (Sutanto,2002)
Degradasi limbah secara biologik merupakan proses yang berlangsung secara alamiah. Sistem biologis yang terkendali dan tak terkendali merupakan sistem utama yang digunakan untuk menangani limbah organik. Dalam proses biologis, mikroorganisme menggunakan limbah untuk mensintesis bahan bakar seluler baru dan menyediakan energi untuk sintesis. (Simamora,2006)



--------------------------------------------------------------------------------------------------


III.          METODE PERCOBAAN
3.1  Bahan
·         Larutan medium Lactos Broth
·         Air limbah
3.2  Alat
·         Autoklaf
·         Erlenmeyer
·         Tabung reaksi
·         Pipet volume
·         Inkubator
·         Tabung durham
3.3  Prosedur Kerja
1.      Meyiapkan tabung reaksi.
2.      Mengisi tabung reaksi dengan lactose broth sebanyak 10 ml dan memasukkan tabung dirham ke dalam masing-masing tabung.
3.      Melakukan sterilisasi menggunakan autoklaf.
4.      Membuat 3 seri perlakuan.
5.      Mengambil sebanyak 10 ml sampel lalu memasukkan ke dalam 3 tabung reaksi seri pertama.
6.      Mengambil sebanyak 1 ml sampel lalu memasukkan ke dalam 3 tabung reaksi seri kedua.
7.      Mengambil sebanyak 0,1 ml sampel lalu memasukkan ke dalam 3 tabung reaksi seri ketiga.
8.      Menginkubasi selama 24 jam.
9.      Mengamati adanya gelembung gas dalam tabung durham.
10.  Melakukan perhitungan dengan menggunakan tabel MPN.
           
    
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar